Kamis, 06 Oktober 2016

FINGER PAINTING DAN KOLASE



PENDIDIKAN SENI DAN KERAJINAN TANGAN SD
FINGER PAINTING DAN KOLASE
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni dan Kerajinan Tangan SD Prodi PGSD pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017
Dosen Pengapu : Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd

oleh :
1.      Anggita Krisdiana Mayangsari                 ( 15186206068 )
2.      Riska Dwi Cahyanti                                  ( 15186206094 )
3.      Dicky Feri Andriansyah                            ( 15186206117 )


Prodi PGSD 3B

STKIP PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor Sujadi No. 7 Telp ./Fax 0355-321426
TULUNGAGUNG
2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah yang berjudul Finger Painting dan Kolase.
Makalah ini kami susun sebagai tugas yang diberikan dari mata kuliah Pendidikan Seni dan Kerajinan Tangan SD Prodi PGSD 3B pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017.  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan kerjasama kepada :
  1. Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd selaku dosen pengapu Pendidikan Seni dan Kerajinan Tangan SD yang telah memberikan bimbingan dan membina penulis dalam menyelesaikan makalah ini;
  2. Serta teman-teman yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Atas segala partisipasi dari semua pihak yang telah membantu, kami  ucapkan jazakumullahukhairankatsiraa. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang kiranya dapat kami gunakan sebagai masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Tulungagung, Oktober 2016






DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………...……………
Daftar Isi………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A.    Latar Belakang Masalah………………………………………………
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………….
C.     Tujuan Masalah……………………………………………………….
D.    Manfaat Masalah……………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...……...
A.    Finger Painting………………………...………………….…………...
1.   Pengertian Finger Painting……………………………....................
2.   Macam-macam Finger Painting…………………………………….
3.   Langkah-Langkah Pembuatan Finger Painting…………………….
4.   Kelebihan dan Kekurangan Finger Painting………………………..
5.   Manfaat Finger Painting…………....................................................
6.   Contoh Karya Finger Painting...........................................................
B.     Kolase………………………………………...……………………….
1.   Pengertian Kolase…………………………………………………..
2.   Unsur-unsur yang terdapat pada Kolase…………..………………..
3.   Bahan-bahan Pembuat Kolase...........................................................
4.   Teknik Pembuatan Kolase.................................................................
5.   Manfaat Pembuatan Kolase...............................................................
6.   Contoh Karya Kolase........................................................................
BAB III PENUTUP…………...………………………………………………...
A.    Kesimpulan……...……………………………………………….........
B.     Saran……...………………………………………………....................
C.     Daftar Rujukan…………………………………………...……………………
i
ii
ii
1
1
1
1
1
3
3
3
4
5
6
6
7
8
8
9
9
11
12
13
15
15
15
iv



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Finger painting merupakan seni melukis dengan jari. Kegiatan finger painting sangat cocok dikenalkan pada anak usia dini. Permainan ini bisa melatih motorik dan kreatifitas anak. Tidak ada teknik khusus dalam finger painting karena kegiatan ini merupakan cara ekplorasi dan ekspresi diri atas rasa estetika. Cukup menggunakan jari tangan sebagai media dalam melukis.
Kolase merupakan bagian atau cabang dari seni rupa yang agak kurang diperhatikan keberadaannya bahkan kurang dimengerti oleh masyarakat umum, karena dari ketiga cabang seni rupa ini masih dianggap sebagai seni lukis, seni patung, seni gambar. Dilihat dari bentuk hasilnya karya ketiga tersebut merupakan paduan dari beberapa bagian, karya kolase terdapat kolaborasi dari seni lukis, seni kriya, seni dekorasi bahkan terdapat unsur ilustrasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana karya seni dan kerajinan finger painting?
2.      Bagaimana karya seni dan kerajinan kolase?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui tentang karya seni dan kerajinan finger painting;
2.      Mengetahui tentang karya seni dam kerajinan kolase;

D.    Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa bidang pendidikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang materi finger painting dan kolase. Manfaat lain dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran seni dan kerajinan tangan baik di dalam maupun diluar kelas nanti



BAB II
PEMBAHASAN

A. Finger Painting
1.   Pengertian Finger Painting
Finger Painting berasal dari bahasa Ingris, Finger artinya jari sedangkan Painting artinya melukis. Jadi Finger Painting adalah melukis dengan jari. Menurut Gazali Solahudin ( 2008), Finger painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau telapak tangan dalam aktifitas ini dapat digunakan berbagai media dan warna, dapat menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasir dan sebagainya. Aktifitas ini penting dilakukan sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control jarinya dan membentuk konsep gerak membuat huruf.
Menurut Wtarsono ( 2009), Finger Painting adalah melukis dengan jari, melatih pengembangan imajinasi, memperhalus kemampuan motorik halus, dan mengasah bakat seni, khususnya seni rupa.
Dalam aktifitas Finger Painting ini dapat digunakan berbagai media dan warna, dapat menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasi dan sebagainya. Menurut LIM Imandala (2007 : 11) Aktifitas ini penting dilakukan sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol gerakan jarinya dan membentuk konsep gerak membuat huruf.
Untuk melatih koordinasi tangan dan matanya, selain kesempatan berlatih menggambar, anda juga dapat melatih si kecil melalui kegiatan-kegiatan sederhana seperti Finger Painting atau menulis dengan jari diatas karton.
Jari jemari anak menggoreskan cairan warna-warni di atas selembar kertas. Goresan jari- jemari mungil itu akhirnya menghasilkan sebuah karya lukisan abstrak yang penuh warna. Bahan yang digunakan ini adalah tepung kanji yang dicampur dengan pewarna. Kegiatan ini merupakan salah satu metode yang bermanfaat untuk merangsang atau menstimulan motorik anak.

2.   Macam-macam Finger Painting
Finger Painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau dengan telapak tangan. Macam-macam Finger painting menurut Mery Ann ‘ Brandt ( 2002) yaitu:
a.    Gelombang, goyangan dan cetakan
Buat gerakan, gelombang, goyangan jari dan jempol serta beberapa tanda lainnya dengan menggunakan bagian-bagian tangan yang lainnya.
b.   Desain simertis
Lukis pada setengah kertas kemudian lipat kertas tersebut dengan Tangan,buka kertas tersebut kembali dan akan menimbulkan ciplakan yang. Mirip dengan lukisan yang telah digambar pada kertas sebelumnya.
c.    Jaringan atau susunan
Gunakan sisir atau kuas fleksible, busa, tongkat dan kain karton pada permukaan jari yang akan dilukis.
d.   Pengsketan atau penyusunan
Finger painting bentuk pengsketsan. Tarik garis desain yang diinginkan diareal lukis yang basah dengan ujung jari.
e.    Tangan disekeliling dunia
Lukis tanganmu dan oleskan warna yang berbeda disetiap ujung jarinya. Tekankan tangan tersebut kesebuah kertas dan jangan pindahkan telapak tangan tersebut sampai terlihat seperti lingkaran bumi yang biru dan hujan dengan multi warna yang berbeda disekitarnya.
f.    Topi pesta yang kerucut
Lukis tanganmu dengan warna yang kamu sukai , tempelkan tanganmu pada sebuah kertas yang membentuk gambar kerucut hias tersebut dengan titik yang menggunakan ujung jari yang telah kita warnai. Lakukan hal tersebut secara terus menerus sampai membentuk kerucut es krim.



g.   Lukisan titik-titik
Buat lukisan yang tersusun penuh titik-titik . Gunakan berbagai warrna yang berbeda satu dengan yang lainnya. Guna menghasilkan lukisan yang menarik.
h.   Binatang
Kamu dapat membuat lukisan binatang dengan jarimu. Contohnya gambar binatang., gambar badan burung merak atau bebek. Gunakan ujung jarimu untuk melukis bulu burung tersebut disekitar badannya.
Melukis dengan jari adalah salah satu cara yang mudah untu menyalurkan kreativitas anak dan juga bisa melatih kelenturan jari jemari anak, cara pembuatannya sangat gampang dan bisa dibuat sendiri oleh orang tua dirumah. Penelitian ini hanya menggunakan lukisan gelombang goyang dan cetakan. Adapun warna yang penulis gunakan adalah kuning, biru, merah, hijau, dan ungu. Alasan peneliti mengambil lukisan gelombang, goyang dan cetakan itu, karena tangan anak Down Sindrome kaku dan kasar dan diharapakan dengan kegiatan Finger painting ini bisa melatih kelenturan jari-jemarinya.

3.   Langkah-Langkah Pembuatan Finger Painting
Latihan finger painting ini dapat dilakukan dengan cara:
1.   Persiapan
Yang perlu di sediakan dalam persiapan :
a)   Sediakan kertas karton untuk melukis
b)   Beberapa mangkok yang berisi kanji yang sudah diberi berbagai macam warna
c)   Sedia air untuk mencuci tangan
d)  Sediakan handuk dan lap untuk melap tangan setelah melakukan kegiatan finger painting.
2.   Pelaksanaan
a)   Sebelum memulai terlebih dahulu berikan penjelasan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan dan menjelaskan satu persatu nama-nama media yang digunakan dalam kegiatan Finger painting.
b)   Anak atau siswa diminta untuk mempersiapkan kertas karton
c)   Kemudian, intruksikan anak untuk mencelupkan jari jemarinya kedalam mangkok yang berisi kanji berwarna dan melukiskannya dengan gerakan-gerakan kekertas karton yang tel;ah tersedia. Goresan jari jemari mungil itu akhirnya menghasilkan sebuah karya lukisan yang penuh warna.
d)  Jika kanji mulai mengering. Tambahkan air secupnya untuk memudahkan penggunaan kanji selanjutnya.
e)   Setelah kegiatan ini berakir, mintalah anak untuk membersihkan tangannya dengan air, kemudian gunakan lap atau handuk untuk mengeringkan tangan anak
f)    Berikan latihan ini secara kontiniu.
g)   Untuk Penggunaan Pasir. Gerakan jari- jemari seperti menekan, meremas, dan menaburkan pasir, menggosok pasir diatas nampan.
                                             
4.   Kelebihan dan Kekurangan Finger Painting
Kegiatan ini mempunyai kelebihan yaitu Memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol gerakan jarinya dan membentuk konsep gerakan membuat huruf. Disamping itu kegiatan finger painting juga mengajarkan konsep warna dan mengembangkan bakat seni.
Di samping kelebihan dari Finger Painting ini.juga ada kelemahannya, yaitu bermain kotor dan terkadang anak merasa jijik dan geli karena kanji yang digunakan sebagai media lengket pada jari- jemari anak. Untuk media pasir anak harus dikontrol jangan sampai pasir masuk kemata anak.

5.   Manfaat Finger Painting
Dalam melakukan aktivitas melukis dengan jari, bukan hanya tangan saja yang   bergerak   tetapi   seluruh  tubuh.  Hal  ini  sebagai  cara  untuk  melatih keterampilan motorik halus terutama bagi anak-anak. Terdapat beberapa manfaat yang bisa dipelajari dari media fingerpaint ini di antaranya:
a.    Finger painting sebagai  alat  membantu  anak  dan  orang dewasa.  Alat bantu media ialah media untuk mengekspresikan emosi mereka.
b.   Finger painting dapat membantu atau membuat anak dan remaja duduk diam   dalam   waktu  lima  menit  atau  lebih.  Apabila  anak  telah melakukan kegiatan melukis  dengan menggunakan media fingerpaint maka tidak akan terlalu  hiperaktif. Hal  ini  disebabkan ada sesuatu hubungan antara tindakan fisik dari menyentuh cat dengan sesuatu di dalam diri mereka.
c.    Finger painting  juga  mempunyai  kandungan  sepiritual,  seperti  yoga. Selain media lukis, fingerpaint juga melatih kita untuk berkonsentrasi.
d.   Finger painting mempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan psikologi. “Aktivitas yang baik untuk meningkatkan kepercayan diri dan  dapat  digunakan  secara  maksimal  untuk  pengekspresian  diri” (Downs, 2008).

6.   Contoh Karya Finger Painting






B. KOLASE
1.   Pengertian Kolase
Kolase (collage) adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel potongan potongan kertas atau material lain untuk membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu.
Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. Kolase meliputi kegiatan menempel potongan potongan kertas, batu, logam, kaca, keramik, biji-bijian atau material lain untuk membentuk sebuah desain/rancangan tertentu. Membuat kolase ini sangat mudah dan dapat dikerjakan oleh siswa dengan baik. Siswa hanya tinggal memberi lem/perekat pada gambar berpola kemudian taburkan material (beras, daun-daun kering, pasir, kertas warna-warni). Tekan pelan agar material dapat melekat dengan sempurna. Kemudian sisihkan sisa-sisa material yang tidak ikut tertempel di kertas.
Pemanfaatan bahan baku kolase yang beragam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan menarik yang dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi untuk fungsi yang berbeda. Kita dapat memanfaatkan kolase untuk berbagai kebutuhan. Membuat kolase dapat merupakan prosedur menghias atau mendekorasi yang sangat atraktif untuk diaplikasikan pada kartu ucapan, tas kertas, kotak hias, cover buku, bingkai foto, baki kayu dan lain sebagainya. Selain itu, Anda dapat pula mengembangkan kolase sebagai unsur estetik dalam seni lukis atau mengeksplorasi secara kreatif sebagai karya seni.

2.   Unsur-Unsur Yang Terdapat Pada Kolase
a.    Titik dan Bintik: titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan dari butir-butir pasir laut. Sedang bintik dapat diwujudkan dari  lada atau biji-bijian yang berukuran kecil dan sejenisnya.
b.   Garis: adalah perpanjangan dari titik yang mempunyai ukuran panjang namun relatif tidak mempunyai lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat, lidi, batang korek, benang dan sebagainya.
c.    Bidang: adalah unsur rupa yang terjadi sebab pertemuan beberapa garis. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang. Aplikasi unsur bidang pada kolase bisa berupa bidang datar (2D) dan bidang bervolume (3D).
d.   Warna: adalah unsur rupa yang penting dan salah satu wujud keindahan yang dapat dicerap oleh indera penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat dibedakan menjadi warna primer, sekunder dan tertier. Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan sebagainya

3.   Bahan-bahan Pembuat Kolase
a.    Serutan Kayu
Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang wajib dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, lalu serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.


b.   Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakanlagi. Agar kaca berwarna, dapat digunakan kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kacatidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
c.    Batu
Batu yang cocok adalah batu akik sebab memiliki bermacam-macam warna, lalu diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
d.   Logam
Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang gampang didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, lalu baru didatarkan ke bidang dasar kolase.
e.    Keramik
Keramik mempunyai warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
f.    Tempurung (batok kelapa)
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, lalu dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
g.   Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
h.   Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat gampang diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
i.     Kulit-kulitan
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
j.     Kertas Bekas
Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

4.   Teknik Pembuatan Kolase
a.    Siapkan bahan dari barang bekas, seperti koran, majalah, dan kertas. Media dan perangkat yang dibutuhkan: kalender bekas/kertas gambar, pewarna, gunting pensil, dan lem.
b.   Buat gambar bunga (atau gambar lain yang kalian inginkan) di kalender bekas/kertas gambar.
c.    Rencanakan penempelan bahan bekas pada gambar yang sudah kamu buat. Bahan bekas diberi pewarna terlebih dahulu.
d.   Gunting atau sobek bahan bekas menjadi ukuran kecil.
e.    Oleskan lem sedikit demi sedikit pada gambar yang akan ditempeli kertas.
f.    Tempelkan guntingan atau sobekan bahan bekas tadi pada kertas.
g.   Lakukan dengan rapi sesuai kreativitasmu. Usahan tempelan kertas  tertata dengan rajin sehingga hasil kolase juga rajin.

5.   Manfaat Pembuatan Kolase
a.    Membantu kemampuan berbahasa.
Secara tidak langsung, anak-anak akan terlatih untuk menjelaskan atau bercerita tentang hasil karyanya kepada orang lain (orang tua dan guru).
b.   Mengasah kepekaan estetris dan berpikir kreatif.
Anak-anak akan menjadi lebih kreatif untuk memanfaatkan barang-barang bekas dan mendukung gerakan daur ulang. Selain itu saat membuat karya kolase anak-anak akan terasah untuk membuat kolase seindah mungkin. Anak menentukan warna, bidang tempel, karakter atau yang lainnya sesuai selera.
c.    Melatih anak untuk berkonsentrasi
Butuh konsentrasi tinggi ketika anak melepas dan menempelkan stiker.Perlu adanya kordinasi antara tangan dan mata.Koordinasi ini sangat baik untuk merangsang pertumbuhan otak dimasa pertumbuhan mereka yang pesat.
d.   Melatih anak untuk menyelesaikan masalah.
Kolase merupakan sebuah "masalah" yang harus dipecahkan oleh anak.Dalam hal ini tentu saja masalah yang mengasyikan.Secara tidak langsung anak terlatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak untuk keluar dari permasalahan sehari-harinya. Seperti bagaimana menyelesaikan masalah saat mengkancingkan baju, memakai kaos kaki, menalikan tali sepatu dan lain-lain.
e.    Anak mengenal dan memahami ruang
Bentuk stiker yang berbeda, ukuran yang berbeda akan membuat anak harus berusaha untuk menyesuaikan stiker dengan ruang yang ada di bidang gambar. Anak harus menguku ukur atau mengepas ngepas saat menempelkan stikernya.
f.    Melatih ketekunan
Untuk mengerjakan dan menyelesaikan kolase, butuh ketekunan dan kesabaran.Dari mulai melepas stiker, mengatur bentuk, warna dan keserasian, kerapihan dan kreativitas lainnya.
g.   Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak
Ketika anak berkata "Hore aku berhasil menyelesaikan kolasenya!!" dalam dirinya akan tumbuh rasa percaya diri karena ia telah mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

6.   Contoh Karya Kolase







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Finger painting adalah suatu karya seni dengan cara bermain coretan, berkreasi mengunakan tangan dan cat, ini biasanya sering dilakukan oleh anak-anak karena mereka sangat suka bermain mengunakan jari-jari mereka, melukis menggunakan jari selalu menjadi aktifitas yang menyenangkan. Sedangkan pengertian tentang kolase adalah sebuah cabang dari seni rupa yang memiliki komposisi yang dibuat dari berbagai bahan seperti kertas, kain, kaca , logam, kayu dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase ini termasuk karya seni dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan.

B.     Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat mengerakkan dan sekaligus menumbuhkan hati dan jiwa kita untuk selalu berkarya serta mengakui atau memberikan apresiasi terhadap karya orang lain yang nantinya akan dapat berguna bagi diri kita sendiri juga bpagi masyarakat luas.


DAFTAR RUJUKAN

http://psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id/2015/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinana-pgsd.html?m=1
https://srisulissetiawati.wordpress.com/2014/03/25/finger-painting/
https://almajidpreschool.wordpress.com/2014/08/24/mengenal-finger-painting/
http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-dan-cara-membuat-karya-seni.html
https://sanggarpusara.wordpress.com/2010/05/24/pembelajaran-seni-lukis-menggunakan-finger-painting/
http://www.artikata.com/arti-335662-kolase.html
http://www.blogpendidikan.net/2012/04/pengertian-kolase.html
http://www.beritaterkinionline.com/2012/10/bermain-dengan-finger-painting.html
http://tkitalhanifklaten.blogspot.com/2013/11/manfaat-finger-painting-bagi-tumbuh.html